Tika begini,
waktu mahal tak terkira,
terasa lelahnya,
menempuh ranjau perjuangan.
Lantas,
pada hening suatu sahur,
ku hampar sejadah faqir,
mencari makna diri,
mengisi kosong di jiwa,
mencicip manis iman.
Pemberitahuan
Laman ini merupakan catatan contengan puisi...
Thursday, September 10, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment