Pemberitahuan

Laman ini merupakan catatan contengan puisi...

Tuesday, December 22, 2009

Kembara Jalanan



Kembara ini adalah manifestasi sebuah kehidupan,
hujan dan panas adalah ujian dan halangan,
debu jalanan adalah saksi yang tidak bisu,
kelelahan adalah nikmat sebuah perjalanan,
nikmatnya bila destinasi terbentang di layar mata...

Melaka
6 Muharam 1431

Sunday, December 20, 2009

Adik...


Aku pasti masa terus berlalu
dan
ingatan padamu sentiasa basah,
ku akan lukis potretmu di layar mataku...

Wednesday, December 16, 2009

Tabir Hijrah



Aku selak tabir hijrah
mengintai 1431,
lalu pada hujan yang mencurah
aku laungkan azamku.

Aku mahu jadi muslim
yang beroleh redha,
bukannya pengkhianat
yang dimurkai.

Aku mahu mencari syahid
yang semakin dilupai umat,
aku mahu menjadi usahawan
yang akan melepaskan aku daripada neraka Allah.

Beriman kepada Allah
dan juga RasulNya
dan berjihad di jalan Allah
dengan harta juga diri.

Tok Ajang
17 Disember 2009
30 Zulhijjah 1430H

Tuesday, December 15, 2009

Perjalanan Ini ( Terima Kasih JIKMEL)



Sunyi malam ini
membisik kenangan lalu,
mengimbau memori bertebaran
lalu senyum di balik awan malam. 

Masa tidak pernah bertoleransi,
memaksa aku melepaskan tanganmu,
tika kasih sedang mewangi,
tika kuntum sedang menggelopak.

Jernih mutiara halus
menghangatkan pipi,
berkaca menayang kenangan indah,
saat kita menganyam persaudaraan,
tika kita genggam tangan erat,
detik kita mencicipi manis berjemaah.

Kini aku mengintai jalanan berbatu,
merelakan kaki melangkah,
mendapatkan takdir Allah...

Tok Ajang
16 Dis 2009

Tuesday, September 15, 2009

Hujan Subuh

Titis-titis hujan yang
menimpa wajah berdosaku,
ku harap titis-titis itu
membasuh noda-noda hitam
si hamba yang penuh dosa
pada Sang Pencipta.

Thursday, September 10, 2009

Malam Seribu Bulan

aku mengemis,
malam seribu bulan,
di celah usrah, mesyuarat dan
juga 'presentation'.

Ku bentang
sejadah faqir,
berteleku penuh hina,
mengemis sedikit belas,
untuk perjalanan abadi.

Ku pilih jalan ini

Pagi begini,
ketika kawan lena,
mimpinya indah,
aku masih mengetuk papan kekunci,
huruf demi huruf,
ayat demi ayat,
baris demi baris.

Ku pilih jalan ini,
untuk sebuah perjuangan,
yang aku bukanlah pemula,
juga bukan penamat,
tapi adalah penerus,
sebuah perjalanan panjang.

Mata yang hitam
bakal jadi saksi,
sebuah pengorbanan
yang tidak seberapa,
bukannya airmata ataupun darah

Ku Bilang Hari

Ku bilang hari;
hari.
hari.
hari.

Ramadhan bakal pergi,
tinggal aku sendiri,
dingin di sejadah faqir,
entah masa mendatang,
punyai ruang,
untukku kembali berteleku,
di Madrasah Ramadhan.

Rasa Hati

Dunianya sudah tiada warna ,
tiada lagi biru lembut langit tinggi,
tiada lagi hijau luas padang rumput,
tiada lagi putih bersih awan suci .

Hatinya sudah tiada,
dibawa pergi entah kemana.

Hening subuh itu,
dia angkat kedua tangan,
meminta,
merintih,
merayu,
mohon kasihan dan belas,
dari Pencipta segalanya.

Suaranya lirih:"Ya Allah, sesungguhnya Kau amat mengetahui rasa hati ini,jadi aku serahkan segalanya padaMu hidupku ini"

Akhtar Syaheed

Akhtar Syaheed...
satu nama yang bakal di ukir,
permata hati ayah bonda.

Akhtar Syaheed...
hadirmu bakal dinanti penuh harapan,
penawar duka abi dan ummi.

Akhtar Syaheed...
antara harapan dan mimpi,
antara senyum dan tangis,
antara bahagia dan duka.

Akhtar Syaheed...
Namamu diukir penuh makna,
disemat rapi di ruang hati.

Akhtar Syaheed...
Namamu seutuh perjuangan,
yang tidak pernah terhenti,
buat selamanya.

Lelah Perjuangan

Tika begini,
waktu mahal tak terkira,
terasa lelahnya,
menempuh ranjau perjuangan.

Lantas,
pada hening suatu sahur,
ku hampar sejadah faqir,
mencari makna diri,
mengisi kosong di jiwa,
mencicip manis iman.

Wednesday, September 9, 2009

Tanpa Tajuk 1

Kebahagiaan adalah kepuraan
yang dihiasi senyum dan ketawa
sedang hati dan jiwa menderita